Tulisan ini terinspirasi buah hati saya, 'Azzam. Dimana 'Azzam pernah menyalahkan batu atas kejadian yang dialami.
'Azzam suka sekali main sepak bola di halaman depan. Suatu hari... 30 menit sebelum maghrib. 'Azzam masuk rumah sambil menangis. Jempol kakinya terluka, kulit terkelupas sedikit. "Huaaaaaaaaa... Sakit Miiiiiiiii..."
Saya : Cupcupcup anak baik, sini Ummi obatin... ('Azzam masih menangis). Kenapa kok bisa seperti ini, nak?
'Azzam : Itu gara ~ gara batu disitu...
Saya : Batu anteng dari kemarin kok ya disalahkan nak... Tadi main bola pakai apa?
'Azzam : Sandal
Saya : Ya sudah, jangan batu yang disalahin... 'Azzam terdiam. Jika adik selalu nyalahin benda atau orang, terbawa loh sampai gede. Akan nyalahin benda atau oranglain terus. Padahal yang salah adik sendiri. Iya gak sih? 😉
'Azzam : Iya, Maafin Miii... Enggak nurut tadi disuruh pakai sepatu bola
Pernah mengalami gak bu ibu? Atau terkadang ini nih... Yang secara tak sadar sering dilakukan bu ibu 😅 Jika buah hatinya jatuh, terus bilang apa? "Ooo ancen kodok e nakal... Tak gepuk e kene..." Hallooooooooo... Kodok enggak ada loh bisa disalahin. Secara enggak sadar, bu ibu ngajarin dan ngedidik anak buat nyalahin benda atau orang. Akhirnya apa? Negatif thingking terooosh sama orang. Bener gak sih? Untuk itu, please STOP! Don't say that again. Bilang saja sejujurnya "lain kali jalannya hati ~ hati sayangnya ibu..." Anak otomatis akan hati ~ hati dalam setiap tindakan yang akan dilakukannya.
Langkah anak ~ anak kita masih panjang. Dampingi dan selalu beri pengertian, jelaskan secara detail jika mereka melakukan kesalahan, apresiasi jika mereka melakukan kebaikan. Jangan lupa, senantiasa peluk mereka dengan doa disetiap waktu.
Selamat menikmati hari ~ hari indah semua ibu hebat. Semoga Anda semua senantiasa dikelilingi orang terkasih dan kebahagiaan.
Bukan Salah Batu ~ With 💓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar