“Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan. -
Mencari Herman” Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
Hati
hanya memiliki satu tempat untuk dihuni satu nama yang spesial, tapi jika ada dua orang yang
menghuni bilik hati yang sama, apakah itu bisa dinamakan selingkuh?
Kebanyakan orang akan mencibir, dan berkata "tidak mungkin" untuk sebuah cinta yang bisa dibagi-bagi, meski di dalam hati lirih mengakuinya. Hati yang seharusnya dipersembahkan untuk satu orang, pada kenyataanya menyisakan satu ruang kosong untuk nama lain agar leluasa tumbuh.
Tak ada yang tidak mungkin, ketika cinta sudah berbicara. Hitam jadi putih, putih jadi hitam. Area abu-abu pun hanya segaris tipis. Semua dibenarkan, semua diwajarkan.
Alain Heril, seorang terapi seks, mengungkapkan bahwa ia sudah tak lagi asing dengan percintaan model seperti ini. Alain menegaskan, ini bukan tentang nafsu semata, namun sebuah kemungkinan mencintai dua orang yang berbeda untuk alasan yang berbeda.
Kebanyakan orang akan mencibir, dan berkata "tidak mungkin" untuk sebuah cinta yang bisa dibagi-bagi, meski di dalam hati lirih mengakuinya. Hati yang seharusnya dipersembahkan untuk satu orang, pada kenyataanya menyisakan satu ruang kosong untuk nama lain agar leluasa tumbuh.
Tak ada yang tidak mungkin, ketika cinta sudah berbicara. Hitam jadi putih, putih jadi hitam. Area abu-abu pun hanya segaris tipis. Semua dibenarkan, semua diwajarkan.
Alain Heril, seorang terapi seks, mengungkapkan bahwa ia sudah tak lagi asing dengan percintaan model seperti ini. Alain menegaskan, ini bukan tentang nafsu semata, namun sebuah kemungkinan mencintai dua orang yang berbeda untuk alasan yang berbeda.
Lalu,
apakah dua orang yang saling jatuh cinta, meski di waktu yang tak lagi tepat, berpotensi akan
saling menyakiti atau justru saling mengisi?
"Saya jatuh cinta pada seseorang, tapi realitanya saya telah mengikatkan diri dengan yang lain, pasangan yang telah saya nikahi, 2 tahun lalu. Dia, seseorang itu datang membawa sesuatu yang 'hidup' ke dalam hidup saya," ujar Gita, 32 tahun.
Realitanya, tidak ada yang mudah dalam situasi seperti yang dialami Gita. Ada pihak yang merasa dikalahkan dan skenario seperti ini seringkali berujung pada perpisahan menyedihkan. Ya, sebuah "kepercayaan" akan terluka manakala Anda dengan kesadaran penuh meninggalkan sebuah hubungan untuk orang lain.
"Lalu siapa dia yang telah mencuri hatimu?" Ia adalah kebalikan dari pasangan Anda, melengkapi mereka dan posisinya sejajar," ujar Alain.
"Sahabat saya sendiri tidak percaya, saya berani melakukan itu. Selama ini dia melihat hubungan rumah tangga kami baik-baik saja, dan ia percaya saya sangat mencintai suami saya," ungkap Gita.
Sebuah kejadian bahwasanya harus memiliki hubungan sebab-akibat. Seseorang perlu diyakinkan dulu dengan melihat bahwa ada yang tidak beres terjadi hingga suatu masalah bisa muncul ke permukaan. Begitu juga dengan urusan
cinta dan hati.
Saat cinta hadir untuk orang lain, tak pelak kebutuhan baik erotis dan emosional datang menderas. Pasangan sebenarnya tidak gagal dalam hal apapun, hanya saja si orang ketiga menarik sisi lain diri Anda.
"Suami saya adalah pria yang lengkap. Dia nyaris sempurna, tapi apa bisa saya abai ketika seseorang datang dan menyempurnakan cinta itu? Saya seperti hidup kembali," tutur Gita.
Ya, karena seringkali, orang yang kita cintai belum tentu cukup, ada pihak lain yang melengkapinya, ungkap Alain. Potensi munculnya orang ketiga ini ditengarai bermula dari dorongan kuat fantasi alam bawah sadar.
"Jadi, wajar ada tempat untuk orang ketiga," ujarnya.
Apakah ini bisa disebut sebagai perselingkuhan? Jawabannya tentu berbeda untuk masing-masing hati. Jika sudah pada titik menjatuhkan salah satu pihak, pengabaian, dan mengalahkannya, tentu hal tersebut bisa disebut sebagai perselingkuhan.
"Saya merasa bisa mencintai keduanya dengan cara yang berbeda. Oke, sebut saya aneh, merawat dua cinta yang tidak ingin saya lepas, dan tumbuh begitu subur di hati," ungkap Gita.
Namun, seberapa kuat bisa menyimpan cinta di hati pada dua pria yang berbeda. Tak pelak, akan ada sebuah perpisahan yang tidak bisa dihindari. Dan siapapun yang terlibat pada perasaan itu harus menanggung semua rasa bersalah.
"Perlu ada keterbukaan pada pasangan mengenai perasaan yang tersimpan," ujar Alain. Meski hal tersebut sulit untuk diungkapkan, karena terkadang godaan untuk mengaku sering tertahan. Akibatnya, penderitaan semakin besar karena rasa takut akan menyakiti hati pasangan.
Pun, hanya sangat sedikit orang yang mendapat kebebasan dengan memiliki dua cinta tanpa mengkhianati salah satunya. []
Sumber: SMCN
"Saya jatuh cinta pada seseorang, tapi realitanya saya telah mengikatkan diri dengan yang lain, pasangan yang telah saya nikahi, 2 tahun lalu. Dia, seseorang itu datang membawa sesuatu yang 'hidup' ke dalam hidup saya," ujar Gita, 32 tahun.
Realitanya, tidak ada yang mudah dalam situasi seperti yang dialami Gita. Ada pihak yang merasa dikalahkan dan skenario seperti ini seringkali berujung pada perpisahan menyedihkan. Ya, sebuah "kepercayaan" akan terluka manakala Anda dengan kesadaran penuh meninggalkan sebuah hubungan untuk orang lain.
"Lalu siapa dia yang telah mencuri hatimu?" Ia adalah kebalikan dari pasangan Anda, melengkapi mereka dan posisinya sejajar," ujar Alain.
"Sahabat saya sendiri tidak percaya, saya berani melakukan itu. Selama ini dia melihat hubungan rumah tangga kami baik-baik saja, dan ia percaya saya sangat mencintai suami saya," ungkap Gita.
Sebuah kejadian bahwasanya harus memiliki hubungan sebab-akibat. Seseorang perlu diyakinkan dulu dengan melihat bahwa ada yang tidak beres terjadi hingga suatu masalah bisa muncul ke permukaan. Begitu juga dengan urusan
cinta dan hati.
Saat cinta hadir untuk orang lain, tak pelak kebutuhan baik erotis dan emosional datang menderas. Pasangan sebenarnya tidak gagal dalam hal apapun, hanya saja si orang ketiga menarik sisi lain diri Anda.
"Suami saya adalah pria yang lengkap. Dia nyaris sempurna, tapi apa bisa saya abai ketika seseorang datang dan menyempurnakan cinta itu? Saya seperti hidup kembali," tutur Gita.
Ya, karena seringkali, orang yang kita cintai belum tentu cukup, ada pihak lain yang melengkapinya, ungkap Alain. Potensi munculnya orang ketiga ini ditengarai bermula dari dorongan kuat fantasi alam bawah sadar.
"Jadi, wajar ada tempat untuk orang ketiga," ujarnya.
Apakah ini bisa disebut sebagai perselingkuhan? Jawabannya tentu berbeda untuk masing-masing hati. Jika sudah pada titik menjatuhkan salah satu pihak, pengabaian, dan mengalahkannya, tentu hal tersebut bisa disebut sebagai perselingkuhan.
"Saya merasa bisa mencintai keduanya dengan cara yang berbeda. Oke, sebut saya aneh, merawat dua cinta yang tidak ingin saya lepas, dan tumbuh begitu subur di hati," ungkap Gita.
Namun, seberapa kuat bisa menyimpan cinta di hati pada dua pria yang berbeda. Tak pelak, akan ada sebuah perpisahan yang tidak bisa dihindari. Dan siapapun yang terlibat pada perasaan itu harus menanggung semua rasa bersalah.
"Perlu ada keterbukaan pada pasangan mengenai perasaan yang tersimpan," ujar Alain. Meski hal tersebut sulit untuk diungkapkan, karena terkadang godaan untuk mengaku sering tertahan. Akibatnya, penderitaan semakin besar karena rasa takut akan menyakiti hati pasangan.
Pun, hanya sangat sedikit orang yang mendapat kebebasan dengan memiliki dua cinta tanpa mengkhianati salah satunya. []
Sumber: SMCN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar