25 Agustus 2016

Nugget Ampas Susu Kedelai




Ini buah ke usilan saya yang tak rela jika ampas kedelai jadi makanan ayam. Pada akhirnya saya olah menjadi nugget. Hihihi… *edisi kurang kerjoan

Nugget Ampas Susu Kedelai

Bahan :
2 ons ampas susu kedelai
2 siung bawang putih, haluskan
2 butir telur
Daun bawang, daun seledri secukupnya, iris halus
Garam, gula, merica secukupnya
Penyedap (optional)

Bahan pencelup : 1 butir putih telur dan tepung roti.

Cara membuat :
Campur semua bahan dalam wadah, kukus hingga matang. Tunggu dingin, potong-potong. Jika mau digoreng, celup di bahan pencelup. Siap deh dihidangkan.

Btw, jangan tanya rasanya pada saya yaaa… Karena rasanya ANEH ! Ahahahahahaha… Seperti bagaimanaaaaa begitu… Gurih, trus jika diggigit, mpruuul langsung renyah. Karena ampas itu kali ya… Karena saya belum mencobanya lagi hingga menjadi komposisi yang pas. Next time… Pengen nguprek lagi dengan ampas kedelai biar berhasil berhasiiiiiiiiilll… Doakan teman-temaaan...


#CatatanBIA



Behind the scene SUSU KEDELAI ALA BIA



Insprisari Itu Selalu Ada
Ceritone kenopo aku bakulan susu kedelai 
Terinspirasi jadi bakulan susu kedelai karena seringnya ‘Azzam membeli di saat mau berangkat sekolah. Sempat tergelitik tanya di hati yang akhirnya saya utarakan juga pada anak-anak…
“Ummi mau jualan susu kedelai, mau Ummi titipkan di sekolah kak Izza dan ‘Azzam. Kalian malu ndak jika ayah yang nganter susu kedelainya ke kantin sekolah?”
Jawabnya kompak ! “Enggak. Kami gak malu…”
Jadilah saya belajar bikin susu kedelai sendiri dari kenekatan
Pun ketika kenyataanya suami saya antar susu kedelai ke sekolah ‘Azzam untuk dititipkan jual disana, ‘Azzam santai juga… Malah nunjukin jalannya ke kopsis…
Ya, rejeki harus dijemput. Mau usaha kaya’ apapun, jika Allah belum ngersakne “punya” ya belum saatnya punya. Wallahu’alam jika kun fayakun “kluthek” ndilalah pada akhirnya saatnya punya, ya punya… Makanya, selalu SEMANGAT berusaha teman, kita ndak tau sampai kapan kita ada disini, menginspirasi banyak orang… Berbagi yang bermanfat sedari dari hal kecil.
SEMANGAT berwirausaha yuk  Mbakul opo ae seng penting semangat...
Oiya, segelas susu kedelai ini, saya jual seharga 1000 rupiah (180 ml). Terjangkau kan?
Ini resep sekali minum yaaa jika pengen dikonsumsi sendiri, jika pengen jualan tinggal di akumulasikan jumlahnya…
Note lagiiiii… Kedelainya jangan direndam sebentar dan jangan kelamaan, hasilnya jika direndam sebentar susu yang dihasilkan ada bau langunya. Jika terlalu lama, pada waktu perebusan bisa pecaaaahhh (saya sudah mengalaminya, memang sengaja mencoba biar tau bedanya apa).
Setengah kilo kedelai, bisa jadi kira- 30 gelas lebih !
Ayuk itung2an…
½ kilo kedelai 4.500, gula ¼ kg 3.500, listrik plus gas 3.000, tenaga berapa ya? Hihihi
Jika laku semua 30.000. Dikurangi modal 11.000 jadi masih ada laba 19.000 (Alhamdulillah… Siapa coba yang mau ngasih 19.000 sehari secara gratis? Hihihi... Ayuk dimulai jualan sulenya…
Saya sertakan resepnya jika teman-teman mau berjualan, di album Uprek Ndek Pawon saya 
Saya YAKIN, Rejeki tidak akan tertukar.

Ini resep sekali minum yaaa jika pengen dikonsumsi sendiri, jika pengen jualan tinggal di akumulasikan jumlahnya…

SUSU KEDELAI ALA BIA

1 ons kedelai, rendam selama 1 hari. Bersihkan dari kulitnya, proses ini nglatih kesabaran hohoho... Jika sudah direndam dan saya coba timbang, hasilnya 2 kali lipat ! 2 ons  
¼ gula pasir
600 ml air (jika terlalu kental, boleh tambahkan airnya)
Sejumput garam
Seruas jahe (jika berkenan)
2 daun pandan (jika berkenan)

Alat : Blender, kain katun untuk menyaring jus kedelainya.

Cara membuat :
Blender kedelai plus 600 ml air sampai halus, saring dengan kain. Kemudian peras. Tuang dalam panci. Tambahkan gula, garam, jahe atau daun pandan. Rebus hingga mendidih. Tunggu pada saat proses perebusan. Takutnya susu kedelainya pecah meluber kemana-mana…
Nah, jika sudah mendidih sempurna, siap deh SULE alias susu kedelainya di minum selagi hangat.
Alhamdulillah tidak langu hasilnya. Semua sukaaa





Sirup dan Manisan Belimbing Wuluh



1 minggu yang lalu…
“Mbak Wiiiiiiiiiin, ikiloh akeh sampah ndek omahku, sampeyan gelem a? Lek, gelem, mene tak gawakno maneh… ”
Masih mlongo, kresek besar berisi entah apa mendarat dengan indahnya di meja. Begitu di buka ! Wuuuuuuuuuiiiiiiiiihhh ! Belimbing Wuluh ! Mata langsung ijooo… Seneng ! Kaya gini dikatain sampah? OMG ! Pikiran langsung uthek gemluthek… Mumpung sabtu libur, bisa jadi bahan untuk uprek…
Dan inilah hasil uprekan sayaaa minggu laluuu … Minim tenaga, biaya dan prosesnya mudah. No ribet ribet. Hihihi 
Belimbing wuluh sekilo jadi sirup sama manisan. Rasanya? Suegeeerrr…

Cara bikinnya :
1. 1 kilo belimbing wuluh, cuci bersih, tiriskan. Letakkan dalam wadah kedap udara. Letakkan ¼ kg ke dalam wadah yang berisi belimbing wuluh (hanya gula yaaa…). Kemarin belum sempet kefoto pas awal merendam. Sebelumnya, belimbing wuluh tingginya hamper full tinggi wadah.
2. Setelah diamati 1 hari, mulai berair. Belimbing wuluh mulai menyusut.
3. Setelah 2 hari, airnya jadi seperti dalam foto nomor 2. Kira-kira airnya muncul dari mana ya? Saya juga penasaran… Selain dari gula yang meleleh, kemungkinan dari proses fermentasi tercampur belimbing wuluhnya.
4. Keluarkan belimbing wuluh, tiriskan dalam wadah saringan, ituuu wadah yang berlubang, seperti foto nomor 4.
5. Saring air hasil rendaman belimbing wuluh dan gula dalam wadah, jika mau awet, didihkan sebentar. Dinginkan. Letakkan dalam wadah. Siap dinikmati sebagai sirup. Hehehe…
6. Sementara belimbing wuluhnya? Letakkan dalam nampan yang terbuat dari besek. Keringkan dalam panas matahari langsung selama 2 hari (saya letakkan ditempat yang tingiiiiiiiii… Biar tidak kena debu langsung, paling kena mung sithik. Hihihi…)
Lalu? Incipi deh, jadi deh manisan belimbing wuluh yang asem manis.

Next time, pengen nyoba di oven, biar tau hasilnya seperti apa.

Oiya, sudah sejak lama saya nyoba masker belimbing wuluh, pakainya pas malam hari. Caranya mudah, parut belimbing wuluh secukupnya, lalu oleskan pada wajah. Hasilnya? Selain seger di wajah, noda tipis-tipis jadi ilang. Harus rajin pakai loh yaaa… 2 atau 3 kali sehari.
Selamat mencoba teman-temaaan 

#CatatanBIA



CIRENG ALA BIA




Awal makan cireng, di Sidoarjo. Di rumah kakak ipar. Dan, ‘Azzam pun sukaaa… Yang ditanyakan selalu… “Mik, ayuk ke budhe… Makan yang putih-putih itu, enak mik…”
Karena belum sempat kesana, jadilah saya bikin sendiri. This is it Cireng bikinan saya

Cireng Ala BIA

Bahan :
200 gr tepung sagu (saya pakai yang merk sagu Tani)
50 gr tepung maizena
1 batang daun bawang, iris halus
1 batang daun seledri, iris halus
3 siung bawang putih, haluskan
½ sdt garam
Sejumput gula
Penyedap (jika suka)
200 ml air

Cara Membuat :
1. Campuran tepung sagu dan maizena dalam wadah, tambahkan daun bawang dan seledri, sisihkan
2. Campur air dengan bawang putih, garam, gula, penyedap dan 1 sdm tepung sagu, didihkan diatas penggorengan. Aduk terus hingga menggumpal. (Incipi dulu yaaa… Awal membuat duluuu saya keasinan. Hehehe…)
3. Masukkan larutan air ke dalam wadah yang berisi tepung, aduk hingga rata. Hasilnya? Tepung tidak begitu basah tapi adonan nyampur 
4. Bentuk bulat2, pipihkan sesuai selera. Tambahkan tepung di tangan dan wadah agar tidak lengket ditangan dan cireng tidak menempel dengan cireng lainnya
5. Goreng cireng dengan api kecil. Jika sudah mumbul istitlahnya apa ya? Terangkat dalam minyak, segera angkat. Pengalaman pertama kali goreng, saya lama-lamakaaan biar garing. Eh eh eh ternyata bantetnya mintaaa ampun. Hehehe… Jadilah gorengnya ndak pakai lama. Hasilnya? Maknyuuus bisa molor-molor jika dimakan.

Bisa tahan 3 harian di lemari es, asal wadahnya tertutup dengan baik. Mungkin, jika di freezer bisa tahan agak lama. Next time akan saya coba…
Next time juga, akan saya coba beri parutan wortel


#CatatanBIA


10 Agustus 2016

All About Kinestetik




Semakin banyak belajar tentang type anak seperti ini, yaaa seperti 'Azzam banget...
Rasanya deg deg an setiap harinya.

Selalu... Gerakan badan, tangan, kaki beriringan. Tak pernah berhenti. 
Makanya, anak kinestetik ini banyak diartikan nakal. 
Padahal anak kinestetik ini bukanlah anak nakal, mereka hanya butuh banyak gerak untuk meng-eksplor apa yang dia mau dan yang ingin ia sampaikan.
Saya tekankan sekali lagi yaaa... Anak kinestetik bukanlah anak nakal.

Sebutan anak nakal seringkali ditujukan pada anak-anak yang perilakunya dianggap mengganggu temannya. Padahal pada kondisi tersebut, adalah proses atau bagian dari perkembangan emosi anak atau bisa jadi memang karakter dan gaya belajarnya yang membutuhkan banyak bergerak. 

'Azzam yang kinestetik ini nyaris tidak pernah mau diam saat belajar sekalipun, sesekali tangannya bergerilya dengan cepat ketika dia menulis atau membaca.
Pernah sampai nyoret buku temennya *ampun dah

'Azzam yang aktif
Semua temen duduk manis mengaji, dianya jalan-jalan *enjoy hingga tanpa terasa belajar mengajinya habis. Nah loooh.... Kelewatan wes, jadi ndak ngaji *ckckckck

'Azzam yang cenderung tak bisa diam
Maunya lari terus, hingga suatu ketika... MakBruk! Nabrak temennya... 'Azzam guling kesana, temennya guling kesini... *ampuuun

'Azzam yang terkadang dianggap nakal *rasanya kok enggan jika saya bilang nakal. Bilangnya pinter saja *Positif Thingking
Suka banget bermain polisi2an dan maling2an, ujung2nya ndak sengaja mukul temen hingga bibirnya... kata 'Azzam seperti sariawan. "... Kan aku ndak sengaja miiiiiiiiikkk... Hanya mainan, aku jadi maling, temenku jadi polisi..." *OMG

'Azzam yang usil
Maunya guyon "nggepuk teman" mungkin maksudnya say hello... Tapi simbol guyonnya menyakitkan. Lah jika nggepuk sakit hare...
Pernah juga sepupunya tiba2 digigit pantatnya. Nangis? Ya iyalah lah wong gigitannya 'Azzam maut. Sepupu nangis kenceng-kenceng, 'Azzam hanya bilang... "Lah aku gemes, pantatnya Noval kaya' bakpau..."

'Azzam yang energinya berlebih
Diam saja, energinya 'Azzam berlebihan. Hingga suka banget bicara sambil tiba2 berteriak. Jika ndak terbiasa, bisa marah2 yang dengernya. Dipikir, anak ini stress kali yaaa teriak-teriak...

'Azzam yang easy going
Enjoy saja ngajak bolos ngaji putra bapak kepala sekolah untuk diajak jalan2 keliling sekolah *jika ini bikin spot jantung. Anak kepala sekolah diajak bolos. Bisa ngebayangin kan? Bisa ditegur diri saya *hmmm
Enjoy bermain dengan kakak R***, kakak kelas 6 yang saat ini sudah SMP.  Sekarang ganti topik adik R****, adik kelas 1. Masa bodo main sama siapa yang penting heppy...

'Azzam,  yang tingkah polahnya merupakan kejutan secara mendadak menjadi suprprise bagi saya maupun bu gurunya *maaapin yaaa bu, 'Azzam suka bikin repot. Untung bu Rully dan bu Anis sabar *hehehe

Kendala Anak Kinestetik 
Namun, karena anak dengan tipe gaya belajar ini kerap tidak bisa diam, biasanya muncul berbagai macam kendala yang sebaiknya perlu dipahami oleh orang tua. Anak dengan gaya belajar kinestetik memiliki kendala yang perlu diketahui oleh orang tua mereka, yaitu :

1. Anak kinestetik cenderung tidak bisa diam dan dianggap mengganggu, usil bahkan kerap dianggap nakal. Seringkali, mereka dapat dianggap mengggangu jika berada dalam lingkungan yang mayoritas anaknya lebih senang diam dan memiliki tipe belajar auditori atau visual.

2. Bila berada di sekolah dengan gaya belajar konvensional, yang menerapkan gaya belajar mengharuskan murid duduk tenang, diam tidak boleh banyak bergerak ketika gurunya menjelaskan, biasanya mereka akan merasa kesulitan belajar atau sulit menangkap informasi yang disampaikan. Hal ini juga terjadi pada 'Azzam. Ketika saya mendampingi belajar dan menyuruh duduk diam, kenyataannya dia cenderung tidak memperhatikan apa yang kita katakan atau kita informasikan.
Ngerjakan PR saja, kadang pakai ngrayu. Kadang langsung puuus bermain sepak bola, bikin pesawat dari kertas. Dan wuuuuushhhhh habis ngerjakan langsung tutup buku, main lagiiiiiiiii ^_^

3. Ketika menghadapi mata pelajaran yang mencakup rumus-rumus atau hal yang abstrak seperti simbol matematika, peta dan sejenisnya, mereka cenderung sulit mempelajarinya. Iyeees 'Azzam bangetlah :D

4. Kemampuan dalam pergerakannya atau kapasitas energinya cukup tinggi sehingga cenderung merasa kesulitan jika harus berkonsentrasi penuh. Oleh karena itu, perlu disalurkan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau aktivitas yang menggunakan jari-jarinya.

Saran untuk Orang Tua Dalam Menghadapi Anak Kinestetik 
Setelah mengetahui kendala yang dihadapi anak dengan gaya belajar kinestetik, maka ada 4 cara menyikapi anak dengan tipe gaya belajar kinestetik yang perlu diketahui oleh orang tua, yaitu :

1. Untuk mendukung gaya belajar yang dimiliki anak, sebaiknya orang tua mempercayakan pendidikan anak mereka di sekolah yang menganut sistem active learning, yaitu menerapkan cara belajar yang melibatkan siswanya. Jadi pembelajaran bersifat dua arah. Anak diarahkan untuk tetap aktif sehingga kemampuannya berkembang secara optimal. 

Menurut saya, jika anak yang memiliki gaya belajar kinestetik disatukan dengan teman-temannya yang memiliki gaya belajar yang sama. Sehingga kebiasaan mereka yang selalu bergerak, tidak mengganggu siswa lain yang cenderung menginginkan situasi belajar yang tenang dan hening.

Saya salut dengan guru kelas anak saya, bu Rully. Dengan sabar dan tenang, sang guru mengajarkan siswa-siswanya, sedangkan 'Azzam sibuk sendiri berjalan ke sana kemari. Atau bahkan keusilannya merambah ke teman-teman. Hingga... Mas 'Azzaaaaaaaaam... *yang dipanggil enjoy saja *hmmm jika saya gurunya, bikin gregeten

2. Sebelum pergi berangkat ke sekolah, sebaiknya anak-anak diberikan aktivitas fisik untuk mengalihkan kapasitas energinya yang berlebih. Dengan energi yang sudah digunakan di pagi hari, diharapkan sisa energi yang tersimpan untuk kegiatan belajar di sekolah, tidak terlalu besar. Sehingga mereka bisa belajar dengan tenang.
'Azzam saya bebaskan untuk bersepeda sebelum mandi :D

3. Anak dengan tipe belajar kinestetik lebih mudah menyerap informasi melalui pengalaman. Bereksperimen di laboratorium merupakan salah satu cara belajar, bagi mereka agar lebih efektif. Sekolah yang sering menggunakan laboratorium untuk praktek, merupakan media pendukung bagi anak kinestetik.
Atau jika belum ada laboratorium, gurunya bisa menunjukkan dengan gamblang apa yang dimaksud dengan awan, bunga, dll.

Pernah ini bu guru bercerita, jika 'Azzam memang baru bisa ngeh, mudheng jika diajari disaat bu guru menunjukkan bendanya.

Sedangkan untuk belajar di rumah, saya yang kebagian cerita. "Ini embun mas 'Azzam, coba sentuh, basah ya? Itu duri mawar, coba sentuh, sakitkan?" dll. Dan biarkan anak untuk menyentuh embun, duri tersebut. Ingatlah, mereka senang sekali belajar dengan menyentuh, bukan?

4. Untuk mendukung proses belajar di sekolah, sebaiknya orang tua memberi saran kepada guru dan pihak sekolah, agar anak bisa diikutsertakan dalam berbagai aktivitas untuk mengalihkan kelebihan energi anak. Guru bisa mengajak anak untuk membantu membersihkan papan tulis, atau membantu membagikan buku pelajaran untuk teman-temannya.
Jika 'Azzam paling seneng ini nih :D

Dengan mengetahui cara menghadapi anak dengan tipe gaya belajar kinestetik, diharapkan anak dapat belajar dengan lebih maksimal dan mendapatkan hasil sesuai dengan harapan orang tua.

Gaya belajar memang dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan sesuai dengan gaya belajarnya. 
Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda tentunya. 
Kenalilah karakter dan gaya belajar anak anda.

'Azzam yang istimewa dengan semua kekurangan dan kelebihannya.
Semoga saya sebagai orangtua bisa selalu sabaaarrr dan selalu mengarahkan menjadi pribadi yang baik. 

Teman-teman, sebagai orang tua, kita memang harus terus belajar. Berusaha belajar untuk mengetahui gaya belajar yang tepat bagi anak-anak kita. Dengan mengetahuinya, maka kita pun dapat mengatasi segala kendala yang muncul dan dapat dengan mudah menstimulasi anak-anak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.

Belajar terus yuuukkk... 
Pengalaman saya dan putra saya 'Azzam (7 tahun) dan dari berbagai sumber

#CatatanBIA



Lumpur Surga

Bismillahirrohmanirrohim... Baru pertama kali bikin Lumpur Surga, setelah sekian bulan pingin bikin karena melihat postingan moms Iren. Alha...