20 April 2012

Setiap Hari Adalah Istimewa


Temanku membuka laci tempat istrinya menyimpan lingerie istimewa kesayangannya. Dia membuka bungkusan berbahan sutra itu, memandang pakaian dalam yang begitu spesial hingga dikemas dalam kotak berlapis sutra. "Istriku membeli ini ketika pertama kali kami pergi ke Sydney, kira-kira 8 atau 9 tahun yang lalu. Dia tidak pernah mengeluarkan bungkusan ini apalagi mengenakannya. Karena menurutnya, hanya akan dia gunakan untuk kesempatan yang istimewa."

Dia melangkah ke dekat tempat tidur dan meletakkan bungkusan tersebut di dekat pakaian yang dia pakai ketika pergi ke pemakaman. Istrinya baru saja meninggal. Dia menoleh padaku dan berkata, "jangan pernah menyimpan sesuatu untuk kesempatan istimewa, karena setiap hari dalam hidupmu adalah istimewa!"

Aku masih berpikir bahwa kata-kata itu akhirnya mengubah hidupku. Sekarang aku lebih banyak membaca dan mengurangi bersih-bersih. Aku duduk di sofa tanpa khawatir tentang apapun. Aku meluangkan waktu lebih banyak bersama keluarga dan mengurangi waktu bekerja.

Aku mengerti bahwa kehidupan seharusnya menjadi sumber pengalaman supaya bisa hidup, tidak semata-mata supaya bisa bertahan hidup. Aku tidak berlama-lama menyimpan sesuatu. Aku menggunakan gelas-gelas kristal kesayanganku setiap hari.

Aku akan mengenakan pakaian baru untuk pergi ke supermarket, jika aku menyukainya. Aku tidak akan menyimpan parfum spesialku untuk kesempatan istimewa, aku menggunakannya kemana pun aku menginginkannya.

Kata-kata suatu hari, suatu saat nanti... Sudah lenyap dari kamusku. Jika dengan melihat, mendengar dan melakukan sesuatu, bisa membuat kita lebih berharga dan bahagia, aku ingin melihat, mendengar atau melakukannya sekarang.

Aku ingin tahu apa yang dilakukan oleh istri temanku itu apabila dia tahu dia tidak akan ada di sana pagi berikutnya.

Aku berpikir, jika dia tahu, malam sebelumnya dia pasti sedang mengenakan lingerie kesayangannya itu. Atau sehari sebulumnya dia akan menelepon rekan-rekannya serta sahabat terdekatnya. Barangkali juga dia akan menelpon teman lama untuk berdamai atas perselisihan yang pernah mereka lakukan. Mungkin dia akan pergi makan martabak spesial, makanan favoritnya bersama suaminya. Hal-hal kecil yang mungkin akan dia sesali ketika tahu dia tak akan dapat lagi melakukannya.

Aku teringat orang-orang yang aku kasihi.
Hm... aku pasti akan menyesal dan sedih, bila tidak sempat mengatakan betapa aku sangat mencintai mereka. Sekarang, aku akan mencoba untuk tidak menunda atau menyimpan apapun yang bisa membuatku tertawa dan menikmati hidup. Dan setiap pagi, aku akan berkata kepada diriku sendiri bahwa hari ini adalah hari yang istimewa bagiku.

Setiap hari,  setiap jam,  setiap menit,  adalah istimewa.

I Love U so much my parents, my Soulmate Ivan Hari Iswantono, my Lovely princess & prince Izza & 'Azzam, my brother sister... ({})

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lumpur Surga

Bismillahirrohmanirrohim... Baru pertama kali bikin Lumpur Surga, setelah sekian bulan pingin bikin karena melihat postingan moms Iren. Alha...