Temanku membuka laci tempat istrinya menyimpan
lingerie istimewa kesayangannya. Dia
membuka bungkusan berbahan sutra itu, memandang pakaian dalam yang begitu spesial hingga dikemas dalam kotak
berlapis sutra. "Istriku membeli ini ketika pertama kali kami pergi
ke Sydney, kira-kira 8 atau 9 tahun yang lalu. Dia tidak pernah mengeluarkan
bungkusan ini apalagi mengenakannya. Karena menurutnya, hanya akan dia
gunakan untuk kesempatan yang
istimewa."
Dia melangkah ke dekat tempat tidur dan meletakkan
bungkusan tersebut di dekat pakaian yang
dia pakai ketika pergi ke pemakaman. Istrinya baru saja meninggal. Dia menoleh padaku dan berkata, "jangan
pernah menyimpan sesuatu untuk kesempatan
istimewa, karena setiap hari dalam hidupmu adalah istimewa!"
Aku masih berpikir bahwa kata-kata itu akhirnya
mengubah hidupku. Sekarang aku lebih banyak
membaca dan mengurangi bersih-bersih. Aku duduk di sofa tanpa khawatir tentang apapun. Aku meluangkan waktu
lebih banyak bersama keluarga dan mengurangi
waktu bekerja.
Aku mengerti bahwa kehidupan seharusnya menjadi
sumber pengalaman supaya bisa hidup, tidak
semata-mata supaya bisa bertahan hidup. Aku tidak berlama-lama menyimpan sesuatu. Aku menggunakan
gelas-gelas kristal kesayanganku setiap
hari.
Aku akan mengenakan pakaian baru untuk pergi ke
supermarket, jika aku menyukainya. Aku
tidak akan menyimpan parfum spesialku untuk kesempatan istimewa, aku menggunakannya kemana pun aku
menginginkannya.
Kata-kata suatu hari, suatu saat nanti... Sudah
lenyap dari kamusku. Jika dengan melihat,
mendengar dan melakukan sesuatu, bisa membuat kita lebih berharga dan bahagia, aku ingin melihat, mendengar atau
melakukannya sekarang.
Aku ingin tahu apa yang dilakukan oleh istri
temanku itu apabila dia tahu dia tidak akan
ada di sana pagi berikutnya.
Aku berpikir, jika dia tahu, malam sebelumnya dia
pasti sedang mengenakan lingerie
kesayangannya itu. Atau sehari sebulumnya dia akan menelepon rekan-rekannya serta sahabat terdekatnya. Barangkali
juga dia akan menelpon teman lama untuk
berdamai atas perselisihan yang pernah mereka lakukan. Mungkin dia akan pergi makan martabak spesial, makanan
favoritnya bersama suaminya. Hal-hal kecil
yang mungkin akan dia sesali ketika tahu dia tak akan dapat lagi melakukannya.
Aku teringat orang-orang yang aku kasihi. Hm... aku pasti akan
menyesal dan sedih, bila tidak sempat mengatakan betapa aku sangat
mencintai mereka. Sekarang, aku akan
mencoba untuk tidak menunda atau menyimpan apapun yang bisa membuatku tertawa dan menikmati hidup. Dan setiap
pagi, aku akan berkata kepada diriku
sendiri bahwa hari ini adalah hari yang istimewa bagiku.
Setiap hari, setiap jam, setiap menit, adalah
istimewa.
I Love U so much my parents, my Soulmate Ivan Hari Iswantono, my Lovely princess & prince Izza & 'Azzam, my brother sister... ({})