01 Maret 2012

MENGELOLA EMOSI UNTUK KEBAIKAN DIRI SENDIRI

“Kesadaran Diri Untuk Tidak Kehilangan Kendali Emosi Positif, Saat Diri Harus Terhubung Dengan Energi Dan Emosi Negatif, Merupakan Kunci Sukses Dalam Pengelolaan Emosi Baik.” – Djajendra

“Jangan Pernah Membiarkan Keadaan Dari Luar Diri Anda, Menjadi Mampu Mengelola DiriAnda, Dan Membuat Suasana Hati Anda Menjadi Kurang Damai Atau Kurang Bahagia.” – Djajendra
Bila emosi diri terkelola dalam kecerdasan emosional yang konsisten, maka diri akan selalu hidup dalam perasaan bersyukur; dalam perasaan berterima kasih kepada realitas; dalam perasaan yang memuji dan memberi kepercayaan diri kepada orang lain; dalam perasaan sukses untuk suasana hati bahagia; dalam doa dan renungan hidup yang selalu mengingat keterbatasan diri dan kebesaran pencipta.
Mengelola emosi diri sendiri seharusnya menjadi kebiasaan sehari-hari, dan tidak boleh terhenti oleh tantangan kehidupan yang dihasilkan dari perilaku kehidupan sosial yang selalu pasti tidak cerdas emosional.
Biasanya, seseorang sangat rajin dan bekerja keras untuk mengelola emosi positif. Tapi, saat dia mulai lagi berinteraksi dengan energi negatif yang ada di berita atau tayangan  tv, koran, radio, majalah, internet, dan juga dari teman-teman pembawa berita negatif. Maka, pada akhirnya, dia tidak dapat mengendalikan pengaruh energi negatif. Kondisi ini akan membuat emosi negatif di dalam dirinya semakin berkuasa dengan cara menenggelamkan energi emosi positif.
Kesadaran diri untuk tidak kehilangan kendali emosi positif, saat diri harus terhubung dengan energi dan emosi negatif, merupakan kunci sukses dalam pengelolaan emosi baik.
Kita semua pasti sangat memahaminya bahwa tidaklah mungkin diri kita terhindarkan dari kekuatan emosi negatif, dan juga dari kekuatan energi negatif kehidupan. Karena, kehidupan ini secara umum, di dunia bagian manapun, kelihatannya lebih suka membicarakan dan mendengarkan hal-hal negatif, yang cendrung mengundang energi negatif ke dalam kehidupan.
Orang-orang lebih suka berdebat atau membicarakan setitik kekurangan secara berlebihan, daripada membicarakan segudang kebaikan. Saya sendiri tidak pernah dapat memahami hal ini, tapi realitas sosial memperlihatkan seperti itu. Oleh karena itu, saya berpikir bahwa perilaku kehidupan sosial sangatlah tidak mungkin menjadi cerdas secara emosional. Apalagi, dalam perilaku kehidupan sosial, kehidupan manusia sudah terkotak- kotak, melalui nilai-nilai keyakinan, yang kadangkala menimbulkan ketidakcerdasan emosional sosial.
Melihat realitas kehidupan sosial yang ada, maka diri kita ini harus memiliki kesadaran yang sangat sungguh-sungguh, untuk mengelola kecerdasan emosional diri sendiri melalui tanggung jawab diri untuk kehidupan yang lebih baik.
Jangan pernah membiarkan keadaan dari luar diri Anda, menjadi mampu mengelola diri Anda, dan membuat suasana hati Anda menjadi kurang damai atau kurang bahagia. Anda harus bangkit melalui kesadaran diri Anda, untuk memimpin kehidupan Anda, melalui nilai-nilai kehidupan yang membuat Anda cerdas emosional.
Mengelola emosi untuk kebaikan diri sendiri haruslah dimulai dari kemauan diri, untuk meningkatkan kemampuan manajemen diri melalui kesadaran diri sendiri. Oleh karena itu, mulailah dengan tenang dan penuh percaya diri, pilihlah nilai-nilai kehidupan yang Anda butuhkan. Lalu, jadikan nilai-nilai yang Anda pilih tersebut untuk menemani Anda dalam melakukan semua proses manajemen diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lumpur Surga

Bismillahirrohmanirrohim... Baru pertama kali bikin Lumpur Surga, setelah sekian bulan pingin bikin karena melihat postingan moms Iren. Alha...